HARI PERTAMA UJIAN NASIONAL SMU, SMK 2012

Hari Senin tanggal 15 April 2012 adalah hari pertama Ujian Nasional tingkat SMU/SMK se-Indonesia, diwarnai dengan sepiya lalu lintas di jalan-jalan yang biasanya riuh oleh lalu lalang siswa/siswi baik tingkatan SMU/SMK dan tingkat dibawahnya SD dan SMP. menjelang UN sudah beberapa kegiatan dilakukan untuk menghadapinya, ada yang melakukan doa bersama dengan ber-ISTIGHOSAH Masal, ada yang mengikuti tips & trik menjawab soal-soal Ujian dan lain lain. dilihat dari kacamata orang awan seperti saya, semua itu wajar dilakukan sebab semua yang sedang menghadapi ujian naasional tersebut ingin mendapatkan hasil yang terbaik buat dirinya, sekolahnya bahkan hingga ke-Daerah-nya. tidak seperti zaman ketika penulis menghadapi UN sekitar 23 s/d 25 tahun yang lalu, oleh karena hasil ujian tidak menjadikan tolok ukur untuk pencapaian masa depan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja serta kelangsungan hidup maka dalam menghadapi UN Zaman dulu itu tidak terlalu dibebani untuk menghasilkan nilai setinggi-tingginya (harus mencapai target), akan tetapi semua proses dalam mendukung pelaksanaan UN dilakukan dan tidak ada tambahan-tambahan kegiatan diluar seperti doa bersama atau ikuti seminar ini dan itu. yang dimaksudkan penulis mengenai hasil ujian tidak menjadikan tolok ukur untuk pencapaian masa depan dalam dunia pendidikan dan dunia kerja serta kelangsungan hidup yakni : Dunia Pendidikan terutama lembaga pendidikan hanya bisa membuat Ijazah dan Daftar nilai kepada para siswa/siswi nya dan tidak ada tanggungjawab kepada pengaruh buruk dari penyerapan ilmu yang didapat kemudian diimplementasikan dengan cara-cara yang tidak bertanggung - jawab. sebagai contoh seseorang belajar akuntansi tetapi pada pelaksanaannya ilmu hitungnya digunakan untuk KORUPSI, yang belajar ILMU HUKUM pada pelaksanaannya banyak ahli HUKUM yang menjadi MAFIA PERADILAN. lalu dimanakah tanggung jawab Lembaga Pendidikan yang sudah mengeluarkan IJAZAH KORUPTOR, atau sang MAFIA PERADILAN itu?